GUNUNGKIDUL tahun 1950-1963 terjadi peristiwa mengerikan sekaligus menggemparkan. Apa itu? Pageblug, karena honger oedema (HO).
Kabupaten terluas di DIY ini situasinya benar-benar tintrim (senyap), mencekam. Penyebabnya adalah wabah, berupa penyakit busung lapar atau honger oedema. Ratusan warga sakit karena kekurangan protein kronis.
Akhir tahun 1949, usai perang mempertahankan kemerdekaan warga Gunungkidul sebagian besar mengkonsumsi blondot (tepung gaplek bercampur tahi bubuk) bahkan tidak sedikit yang mengkonsumsi bonggol pisang. Menjadi masuk akal, bila kala itu, penyakit busung lapar merajalela.