Jadi menurut Ketua Cabang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Jakarta Timur, pelayanan Burn Center ini sebagai suatu kebutuhan masyarakat di Jakarta Timur dan seluruh DKI Jakarta. Selain itu juga, karena meningkatnya kejadian kebakaran karena gas , listrik dan ledakan lainnya. Berakibat meningkatnya angka kematian pasien, angka kesakitan / morbilitas, angka kecacatan dan juga waktu perawatan yang memanjang.
“Sehingga para pasien memerlukan pelayanan yang komprehensif bersama dengan multi disiplin dokter spesialis di dalam Burn Center yaitu spesialis Anestesi KIC, Spesialis Paru, Penyakit Dalam, Jantung, Anak, Mata, Kedokteran Fisik & Rehabilitasi serta Spesialis lainnya. Rencananya Burn Center ini akan dibangun pada gedung IGD lantai 4, yang saat ini masih dalam proses. Tentu disitu sudah kami lakukan desain konstruksi dan fasilitas penunjang sesuai standar Burn Center Internasional,” terang dr. Huntal.
Bagaimana pelayanan ini bisa mampu dalam pelayanan pasien semaksimal mungkin? Direncanakan dalam fasilitas Burn Center akan ada 4 bed kamar ICU luka bakar , 8 bed kamar biasa , kamar operasi , serta ruang perawatan luka dan fasiltas rehabilitasi medik di dalam fasilitas tersebut. Diharapkan pasca seluruh tindakan pasien sehat dan tidak ada hambatan fungsi kembali bekerja dan aktifitas.