BELUM MAMPU MENINGGALKAN DEMOKRASI MINYAK DAN AIR

oleh -1.060 views
Ist

Pikiran Soeharto, seirama dengan realitas, bawa alam beserta isinya diciptakan dalam porsi berpasangan, satu melengkapi yang lain, tidak saling nengingkari, tidak saling memusuhi.

Contoh sederhana, perempuan hadir untuk menyempurnakan tugas laki-laki. Regenerasi berproses karena perempuan dan laki-laki menjalani perintah pertemanan.

Untuk memperbaiki kualitas demokrasi, bangsa Indonesia harus kembali ke jalan yang ditunjukkan oleh demokrasi semesta, perempuan dan laki-laki, kemudian meninggalkan demokrasi minyak dan air.

Inilah demokrasi asli bangsa Indonesia yang tersurat dan tersirat di dalam Pancasila. Untuk sampai ke arah itu, para pemimpin harus memiliki ketaatan, kejujuran dan keberanian. Hingga detik ini tiga tanda itu belum ada.

Penulis: Bambang Wahyu Widayadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.