Printah pertama yang diterima, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.”
Disusul penjelasan, bahwa Tuhamu, adalah “Dia (yang) telah menciptakan manusia dari segumpal darah.”
Bacalah, demikian menyusul perintah yang lain, “Dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia (Tuhan) mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Lelaki lain, usianya kurang lebih sama, mengaku berpendidikan, sangat fasih membaca, tetapi tidak paham tentang isi yang baru saja dia baca.