Diskusi serupa itu merupakan peradaban bar-bar, yang tercerabut dari budaya Indonesia. Ketika masih bernama Djawa Dwipa, di negeri ini dikenal budaya ruwatan.
Secara simbolik, ruwatan merupakan gambaran lalulintas komunikasi. Upacara inti, berpuncak pada proses memotong pucuk rambut.
Sebagaimana substasi budaya ruwatan, diskusi, dialog, debat, atau apapun istilanya adalah prosesi saling menyempurnakan, dan bukan saling menginjak dan menumbangkan.