Kedua, gempa bumi terjadi akibat deformasi batuan bergerak secara tiba-tiba pada sumber gempa yang sebelumnya mengalami akumulasi medan tegangan (stress) di satu zona. Pengaruh penjalaran stress untuk proses selanjutnya secara kuantitatif masih sulit untuk diketahui.
Ketiga, Teori yang berkembang saat ini baru dapat menjelaskan bahwa gempa bumi utama dapat membangkitkan atau memicu aftershocks. BMKG sulit untuk memperkirakan gempa besar rentetannya, seperti beberapa kasus gempa bumi doublet, triplet (dua atau tiga kejadian gempa bumi tektonik dalam waktu dan lokasi yang relatif berdekatan).
Keempat, masyarakat diimbau agar tetap tenang namun waspada dan tidak percaya kepada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.