Untuk itu, perlu adanya usaha pelestarian berbagai kearifan lokal agar menjadi sumber belajar bagi masyarakat luas. Pihaknya ingin memfasilitasi masyarakat yang ingin belajar tentang kearifan lokal seperti seni melukis dan membatik, budaya karawitan, konservasi alam khususnya air melalui sungai atau Mbelik dan tradisi tani serta kelompok ternak menjadi sebuah destinasi wisata yang membelajarkan dan mencerahkan sekaligus memberdayakan masyarakat seiring kesiapan SDM yang telah kita lakukan melalui kegiatan masyarakat berencana nantinya, “tutur Gapong.
Sedangkan Drs Indra Wahyudi MSi selaku Dosen Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta disela-sela memberikan Penyuluhan Strategi Pola Asuh Anak yang diselenggarakan oleh Kelompok 9 KKN Universitas Proklamasi 45 di Padukuhan Mancasan Kleben kemarin menyatakan bahwa ,” pola asuh anak tidak hanya ditentukan oleh orangtua, namun lingkungan sosial juga perlu diperhatikan. Ruang-ruang publik di kampung untuk bermain anak perlu dihadirkan. Kampung Lestari sebagai upaya memfasilitasi anak melalui ruang bermain yang berbasis kearifan lokal sangat bagus sekali untuk membentuk karakter anak yang baik di tengah-tengah ancaman kemajuan teknologi seperti Gadget yang terkadang dapat berdampak kurang baik bagi anak,” pungkas Indra Wahyudi. (Agung Wibawanto)