Masih terkait dengan mencari sumber-sumber baru, Presiden Jokowi juga menyebutkan potensi hydro power yang dimiliki Indonesia. Indonesia memiliki sungai-sungai besar seperti Sungai Kayan di Kalimantan Utara yang memiliki potensi 11 ribu Megawatt dan Sungai Mambramo di Papua yang bisa menghasilkan 23 ribu Megawatt.
“Kalau yang namanya sungai Kayan dibendung, ada 10 titik di situ, dan dipakai untuk hydro power pembangkit listrik tenaga air, muncul biayanya hanya 2 sen. Kalau kita pakai batu bara bisa 6-7 sen. Siapa yang bisa melawan angka 2 sen ini? Semuanya akan berbondong-bondong ke sini. Saya sudah sampaikan ke Pak Gubernur, ini akan kita mulai. Karena dari sini lah kita memiliki competitiveness, memiliki daya saing,” paparnya.
Potensi lainnya adalah melalui pengembangan destinasi pariwisata baru. Pemerintah kini tengah berfokus mengerjakan 10 Bali baru, di mana 5 destinasi pertama yaitu Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, Danau Toba, dan Manado ditargetkan selesai pada 2020.
“Airport terminal dibesarkan, runway diperpanjang semuanya, jalan menuju tempat-tempat wisata dikerjakan semuanya. Saya cek terus, 5 selesai 2020, sisanya 3 tahun setelah itu rampungkan lagi. Artinya kita akan mendapatkan devisa dari sektor ini,” ucapnya.