DENPASAR – Berita hoax dan penyebaran paham radikalisme paling mudah disebarluaskan melalui pemberitaan online serta media sosial (medsos). Terlebih di era digital ini, masyarakat sangat mudah mengakses informasi hanya melalui handphone.
Hanya saja kemajuan teknologi itu, masih belum selaras dengan kecerdasan masyarakat dalam memilah berita yang beredar.
“Hal tersebut terkadang dimanfaatkan oleh oknum yang tak bertanggung jawab dengan menyebarkan berita bohong (hoax) dan berita provokatif termasuk radikalisme,” kata Wadir Intelkam Polda Bali AKBP Dwi Wahyudi.