Tak pakai lama, mayat itu dipaksa berpindah liang lahat, karena dianggap salah alamat.
Mayat-mayat lama nenyaksikan si pendatang baru kemudian berbisik.
“Jangan menangis. Itu baru ditampik tetangga. Sangat pedih kalau kamu ditolak Allah SWT.” ujarnya menasehati.
Bupati Banyumas menjabat tangan si Mayat dan menuntunnya ke pemkaman umum milik negara.