Sekarang, yang kami saksikan, para pemimpin negara justru berjabat tangan, bergandeng tangan dengan kaum yang selalu menyindir dan melecehkan terhadap perintah yang lurus.
Dalil pembenar pun dicari, demi infrastrutur, demi pembangunan ibukota yang jauh dari ancaman gempa, demi pertumbuhan ekonomi dua digit. Dan yang tidak kalah penting, demi menambah pundi-pundi kelompok dan memperbesar kantong-kantong pribadi.
Setelah bergandengan tangan, episode berikutnya adalah mengguting dalam lipatan. Lahiriah mengku teman batinnya musuh bebuyutan, kemudian aksinya adalah menusuk dari bekakang.