MASYARAKAT terus berharap, pimpinan negara bersedia melantunkan do’a sapu jagat: Hanya kepadaMu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.
Warga beranggapan, do’a tersebut tidak perlu didramatisir di lapangan Monas. Munajat harus digetarkan di dalam dada seorang pemimpin di kelas apa pun, dan itu tidak perlu diekspose di media massa.
Doa dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab setelah seorang pemimpin diamanahi kursi kekuasaan.