Untuk menyambung hidup, Mbah Marto, demikian panggilan akrabnya, hanya bisa bergantung dari pemberian orang lain, lantaran tak lagi memiliki penghasilan tetap.
“Untuk makan hanya dari belas kasian tetangga, setiap harinya tetangga terdekatlah yang memberi,” kata, Agung Mardiyanto, salah seorang tetangga, Senin (01/06) pagi.
Agung menambahkan, selama ini Mbah Marto belum merasakan bantuan apapun dari pemerintah.