Banu menambahkan, dirinya sebenarnya telah mendapatkan token untuk mengaktifkan akun pendaftaran. Hanya, ketika memasukkan nomer token yang telah diberikan tersebut, ia sangat merasa kesulitan lantaran berkali-kali mengalami kegagalan dalam aktivasi akun milik putrinya.
“Saya terpaksa harus datang langsung ke sekolah, untuk mendapat penjelasan dan pengarahan agar lebih jelas,” tambahnya.
Dirinya pun mengeluhkan, pendaftaran kali ini memang cukup ribet, pasalnya pendaftaran menggunakan sistem online, dimana tidak semua siswa ataupun wali murid memahami tata cara pendaftaran secara online.