Wartini menambahkan, selama satu tahun terakhir ia bersama anak-anaknya tinggal di rumah ukuran 5×6 meter persegi, berdinding bambu yang sudah mulai keropos serta berlantai tanah, itupun milik kakaknya yang kosong lantaran ditinggal pergi.
“Saya hanya pasrah saja, karena tidak memiliki penghasilan tetap, saya hanya mendapat penghasilan dari suruhan seperti mencuci baju, setrika, mencangkul di sawah,” tambahnya.
Selain itu Ia mengaku, pekerjaannya tak bisa maksimal lantaran harus menunggu Edo dirumah.