Ia menambahkan, sebelum ada pandemi para pengerajin mampu memproduksi 60 patung perhari dengan omset Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) setiap bulannya.
Dikeluhkan Heppy, semenjak virus corona melanda, tak satupun orderan masuk kepengerajin, hal tersebut diperparah dengan belum turunnya bantuan UMKM sampai ketingkat daerah.
“Padahal banyak pengerajin topeng bobung yang mengharapkan bantuan,” katanya, Rabu (02/09/2020) sore.