Pendiri partai Demokrat ini juga mengharapkan jika reshuflfe bisa dilakukan maka presiden perlu menunjuk orang yang benar-benar yang seirama dengan beliau tanpa terbebani dengan kepentingan politik praktis 2024.
“Pada satu kesempatan, saya pernah membaca satu ungkapan yang menjelaskan, “Jika pada waktu bersamaan terdapat sepuluh berita baik, maka hanya dua orang yang tertarik untuk menerimanya. Sedangkan dua berita buruk yang disampaikan, akan terdapat sepuluh orang yang tertarik menerimanya”, terlihat begitu pentingnya komunikasi publik seorang menteri atau pembantu presiden,” ungkap rekan alumni Jokowi ini di UGM.
Ditambahkan Darmizal, buruknya komunikasi menteri sangat merugikan prestasi yang dicapai presiden selama ini. Para pembantu presiden harus dapat mengaflifier dengan baik segala capaian, rancangan strategis dan pembangunan yang dilakukan pemerintah.