“Bank Himbara bagian dari kroninya Menteri BUMN, dan pembayarannya diambil kembali oleh BUMN Induk dengan judul kelebihan bayar yang tidak jelas. Selanjutnya bahkan sudah jadi kredit macet yang dipoles lagi jadi seolah-olah lancar” ujar Lisman di Jakarta, Rabu (22/9/2021).
Lebih lanjut Lisman menyampaikan dengan cara cara seperti ini lah dugaan kita maka BUMN bisa memiliki hutang ratusan triliun kepada Bank HIMBARA untuk membiayai proyek-proyek yang terlalu muluk tidak sesuai dompetnya.
“Selama ini publik juga bingung, kenapa BUMN Plat merah yang sejak awal tidak punya modal dan proyeknya merugi, bisa dibuat seolah untung. Bahkan bisa mendapatkan hutang ratusan triliun untuk proyek yang tidak jelas balik modal-nya oleh Bank Himbara. Lucunya Mentri BUMN pura-pura tidak tahu dan terus menyuntik modal seolah-olah BUMN-nya sehat dan modusnya boleh dilanjutkan. Rupanya inilah modus dan teknik mafia di BUMN untuk menggemukan kroninya.