“Moderasi beragama yang menjadi program unggulan prioritas nasional dari Kementerian Agama kita jadikan sebagai instrumen untuk menanggapi perbedaan,” urainya.
Saat ini, kata Syaban, masyarakat di uji dengan perbedaan penentuan 1 Ramadhan, maka berdasarkan progam moderasi beragama tersebut pihaknya tetap menghormati dan menghargai.
“Maunya pemerintah menyatukan dengan penetapan 1 Ramadhan, kalaupun tidak bisa disatukan yang bisa kita lakukan adalah menghormati dan mempersilahkan bagi teman teman yang menyakini bahwa 1 Ramadhan jatuh pada hari ini,” pungkasnya. (Suryono)