Topik: Opini

KETIKA manusia merasa hebat dan besar, maka di situlah dia sesungguhnya mulai lemah dan kerdil. Pada tahun berangka kembar 2020, di Indonesia

Saya berfikir sederhana saja. Sedekah dalam arti memberi makan, yang dikerjakan setiap manusia, tanpa melihat siapa dia, secara hirisontal berpengaruh besar terhadap 

KETIKA kami menelusuri Jalan ke 18 pada Gang 94 hingga 99 dan yang lain ada tanda panah yang  nyata. Tidak ada keraguan

KETAKUTAN itu telah  bergeser ke peradaban jahiliyah layaknya riwayat patung di masa Nabi Ibrahim Alaihissalam. Pada masa sulit karena menghadapi wabah, sedemkian

Do’a di Hari Ketiga MANUSIA Indonesia, padahal hanya memiliki ilmu tak ada sebesar biji zarrah, tetapi sudah mulai berani berlaku pongah. Kemahaluasan

MAYAT itu gemetar sebelum bertemu Malaikat Mungkar Nangkir di Alam Barzah. Masih di tengah perjalanan ke alam kubur, sosok mayat dihadang tetangga

PADA masa seluruh malikat-Nya bersujud di hadapan Adam Alaihissalam, Iblis menentang, kemudian menyusun rencana besar. Agenda penghancuran bumi pun sedang dan telah

SUNGGUH, Engkau telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Engkau kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. Hari ini Kami merendah, bukan ingin

BERPULUH, bahkan beratus-ratus tahun, kaum fakir miskin, anak yatim, anak terlantar diabaikan. Mereka dihardik, dibentak-bentak. Kaum du’afa dianggap sebagai sampah yang mengotori