“Jangan jadikan hati kami lalai dan gentar, karena kami lahir dan besar dibimbing para ulama kami yang sabar, menetap jantung-jantung kami untuk menjadi pendekar yang berani berpihak pada yang benar,” (bait 14).
“Duhai Allah jangan Kau jadikan hati kami tertutup dari cahaya terang kebenaran-Mu, yang menyala di malam-malam munajat saat Engkau turun ke jagat dunia telah engkau bersaksikan kami tegak berdiri Ya Allah,” (bait 15).
Penyair yang juga ustadah ini menyadari, terkabulnya doa merupakan hak prerogatif Allah SWT, maka di bait ke 16 dia bilang, “Kami meminta menangis, hingga basah sekujur diri kepada-Mu, seluruh harapan kami dambakan, akan Engkau tolong atau Engkau binasakan, akan Engkau menangkan atau Engkau lantakkan, itu hak-Mu”.