Sementara, Trie Utami menambahkan, hasil dari penjualan merchand di distro selain dipergunakan mereka untuk kebutuhan bermusik, dana tersebut juga dipakai untuk menyalurkan bantuan bagi anak-anak korban bencana alam di berbagai wilayah.
“Mereka juga aktif mendirikan rumah-rumah baca bagi anak-anak agar memiliki kebiasaan membaca sejak dini,” ujar Trie.
Baca juga: Peringati HPN 2019, Musisi Dangdut Sambangi IWO Kota Bekasi
Sedangkan Kang Yuli pemain bas Grup Jasad, menambahkan hidup berdampingan dan toleran juga sudah menjadi kebiasaan bagi komunitas heavy metal, dan biasa berkumpul dari beragam latar belakang suku dan agama.
“Kami tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena bagi kami semua manusia adalah saudara, sama-sama ciptaan Tuhan. Justru melalui perbedaan tersebut kami saling menghormati dan menghargai satu sama lain,” ujar Kang Yuli.