Ia menambahkan sekitar 350 pemuka agama Islam, Kyai, Ustadz dan Habib hadir dalam acara tersebut yang diadakan oleh Pengurus Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PWNU Provinsi DKI Jakarta.
Dia menilai, selama ini masyarakat dibingungkan oleh pemberitaan panas, saling menyudutkan antar pihak yang pro kontra terhadap pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden.
“Ada berita yang panas untuk menyudutkan satu pihak, tidak mengakui lembaga resmi di negara ini. Itu membuat hal yang tidak benar seolah menjadi benar karena berita itu terus berulang-ulang,” ujarnya.