RENUNGAN 1 JUNI 2019

oleh -873 views

INDONESIAKU terus berlayar, sementara nakodanya kehilangan kiblat. Pelabuhan besar yang hendak dituju untuk 262 juta jiwa, sebenarnya cukup jelas. Para pendahulu, menamai pelabuhan itu sebagai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Untuk bersandar ke dermaga besar, secara teknis filosofis para pemimpin mutlak harus mengimplementasikan jiwa Ketuhanan seperti yang diamanatkan UUD 1945 Pasal 19 Ayat 1, bahwa Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Begitu filosofi Ketuhanan ditegakkan, Nahkoda akan sanggup memunculkan rasa keadilan di tengah masyarakat yang selama ini berhimpun dalam perahu bernama Indonesia.

Dipastikan, bahwa nahkoda yang adil sekaligus beradab, sangat mudah dalam mempersatukan masyarat menjadi seperahu.

Ketika rakyat bersatu, itu pertanda bahwa mereka merasa terlindungi, karena dipimpin oleh nahkoda yang mahir bermusyawarah, jauh dari karakter tangan besi akibat bisikkan segelintir partai politik yang haus kekuasaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.