YOGYAKARTA – Alhasil parpol tertentu secara terbuka sudah minta jatah kursi menteri di kabinet Presiden Terpilih Joko Widodo yang akan dilantik pada Oktober mendatang.
Saya, sekitar 35 tahun lamanya berprofesi sebagai advokat alias pengacara alias lawyer. Sudah menangani cukup banyak perkara pidana. Jadi sudah cukup mengetahui banyak tentang apa, siapa dan bagaimana mereka di jajaran kejaksaan.
Saya sempat pula selama bertahun-tahun memberi kuliah hukum pidana dan hukum acara pidana. Sempat pula selama belasan tahun menjadi wartawan dan redaktur hukum di media massa cetak. Saya sempat pula menjadi Staf Ahli Jaksa Agung.
Sampai sekarang saya masih berteman dan berkomunikasi dengan sejumlah jaksa dan mantan jaksa, yang pernah jadi petinggi maupun bawahan di jajaran kejaksaan.
Dengan latar belakang itu, kiranya tidak terbilang “asbun” kalau saya sebagai rakyat biasa berharap dan menyarankan kepada Presiden Terpilih Joko Widodo, yang bukan kebetulan satu Alma Mater dengan saya, yaitu UGM, untuk betul-betul teliti dan selektif dalam memilih dan menunjuk seseorang untuk menduduki jabatan Jaksa Agung, untuk memimpin kejaksaan di periode kedua sekaligus terakhir kepresidenannya.