Kedaulatan rakyat direbut secara tidak fair. Saat ini kedaulatan jatuh ke tangan segelintir elit politik yang mengatasnamakan rakyat. Ini sangat konstitusional tetapi inkonstitusional.
Kiblat Gunungkidul adalah UUD 1945, bukan Amerika, Eropa, apalagi Cina. Kiblat Gunungkidul adalah Handayani.
Rakyat Gunungkidul yang 600 ribu telah memiliki hak pilih, perlu menjajaki kedalaman pikiran para kandidat. Rakyat harus memulai dari titik ini, berikutnya merambah ke lini lain.
Sebut saja misalnya perekonomian yang konon disusun secara bersama menganut azas kekeluargaan, tetapi faktanya, koperasi lebih menguntungan barisan struktural pengurus dan jajaran direksi. (Bambang Wahyu Widayadi)