Ada dua sosok kuat yang awalnya meniti karier di dunia militer kini melirik kursi bupati, di samping para birokrat yang cukup lama tekun di ranah pegawai negeri sipil.
Baik tentara maupun sipil, dua-duanya sesungguhnya bukan kader partai politik. Ketua-ketua partai justru berevoria, pura-pura mencalonkan bupati, seraya mencari calon yang memiliki kekuatan tertentu.
Rekrutmen keanggotaan partai politik di Gunungkidul sangat lemah, sehingga setiap pilkada, sejak 2004 para ketua partai tidak berani bertarung, justru mencari petarung.
Memang pernah terjadi, bahwa ketua parpol mencoba bertarung tetapi tidak di jabatan calon bupati melainkan wakil, dan itu pun gagal memenangkan perhelatan. (Bambang Wahyu Widayadi)