“Survei jangan dijadikan sebagai alat demi memuaskan orang atau kelompok tertentu. Dalam pengambilan sampling harus dilakukan sesuai dengan metodologi dan sebaran responden yang betul-betul mewakili secara keseluruhan. Tidak ada sama sekali unsur like or dislike,” tuturnya.
Darmizal juga meminta seseorang atau lembaga yang disurvei tidak perlu meradang dan menelan mentah-mentah hasil yang dipublikasikan. Jadikan hasil survei sebagai motivasi pemicu bekerja lebih tangkas, lebih cepat, efektif dan lebih efisien. Masih lebih banyak rakyat, yang paham bahwa pimpinan lembaga tersebut sudah bekerja maksimal dan semakin profesional.
“Tidak perlu meradang atau tersinggung dan marah, kemudian menolak mentah- mentah hasil survei itu. Jika tidak puas, lakukan survei tandingan dengan lembaga yang dipandang lebih kredible dan publikasikan lebih luas. Survei jawab dengan survei. Saya termasuk orang yang percaya bahwa Mendagri Prof Tito Karnavian bekerja profesional dan On The Track,” jelas tokoh Minang ini.
Sebelumnya, pada Sabtu 23 November 2019 lalu, Lembaga survei Indonesia Opinion (IPO) merilis hasil survei respons publik atas Susunan Kabinet Indonesia Maju. Survei tersebut digelar pada Oktober-November 2019 terhadap 800 responden. Survei dilakukan menggunakan metode purposive sampling dengan batas kesalahan (margin of error) 4,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.