Ia menambahkan, sekitar 5 Kepala Keluarga (KK) terancam dampak tanah amblas diantaranya, rumah Paijem, Pujo, Pardi, Sukim, dan Sungkono.
Sementara lobang tersebut, dikatakan Estu, sebaiknya ditutup, untuk itu segala sesuatunya, warga siap melakukan kerja bakti.
“Sebenarnya ini bukan yang pertama kali terjadi. Fenomena ini sudah terjadi dalam 20 tahun terakhir sejak tahun 2000an. Lokasinya tidak jauh dari sini hanya saja berbeda titik,” tambahnya.