Dijelaskannya, orang yang sudah terpapar radikalisme tidak mudah untuk diluruskan kembali. Lanjut Gufton, untuk menjadi radikal seseorang hanya butuh waktu sebentar. Namun, untuk melakukan recovery atau pemulihan butuh waktu lama karena idiologinya telah melekat di benaknya.
“Tinjauan psikologi Islam di lingkungan masyarakat akan merasa dicurigai .
Menyambung maisyah pekerjaan untuk menghidupi diri dan keluarganya,” ungkap Gufron.
Untuk itu, dirinya meminta pemerintah mengkaji kembali rencana untuk memulangkan ratusan WNI eks anggota ISIS itu.