“Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mendengar dan memahami kebenaran), yaitu orang-orang yang tidak mengerti”
Pemahaman yang benar, dia (Corona) adalah milik Allah. Tidak satu pun yang tercipta pada sak lumahing bumi, sak kureping langit (di jagat raya ini) bisa menghentikan penyebaran Corona, selain Allah.
Cerita tentang gerakan 212 sudah tamat. Dia hanya berhenti di pintu politik, karena dangkalnya kepentingan.
“Tidak lagi ada istighosah yang mengagungkan asmaMu Ya Allah,” gumam jabang bayi yang lahir bersama merajalelanya kabar Covid-19.