BERPULUH, bahkan beratus-ratus tahun, kaum fakir miskin, anak yatim, anak terlantar diabaikan. Mereka dihardik, dibentak-bentak. Kaum du’afa dianggap sebagai sampah yang mengotori bumi. Industri hukum menyediakan kerangkeng besi bagi mereka yang membadel minta sedekah di pinggir jalan.
Perintah-Mu tidak lagi menggetarkan orang-orang yang mengaku berilmu, padahal ilmu mereka lebih kecil dari biji zarah.
Sekelompok orang semakin berani menjadikan ayat-ayat-Mu, juga rasul-rasul-Mu sebagai bahan olok-olok dan ejekan.