Sekarang, aku melihat jutaan orang sedang menangis. Mereka menunggu kiriman nasi bungkus dari tangan para pemimpin yang dulu menawarkan keramahan politik.
Rakyat mematuhi perintah, menutup dan mengunci pintu, tetapi para pemimpin? Aku meragukan kesetiaannya. Kapan mereka datang mengetuk pintu membawa segelas air penawar dahaga.
Negeri ini sekarang telah menjadi selokan semua. Kapan Anda memasukinya lagi Pak Mantan Gubernur?
Negeriku bukan negara Islam, tetapi negara berketuhanan. (Bambang Wahyu Widayadi)