YOGYARTA,- Kepala BPTKG Hanik Humaida menyatakan, pagi ini, Jum’at 10 April 2020, Gunung Merapi kembali erupsi. Amplitudo tercatat di siismogram dengan kekuatan 75 mm, durasi 103 detik. Asap berwarna kelabu dengan tinggi kolom erupsi 3000 meter di atas puncak.
Letusan letusan abu ini, menurut Hanik, sudah terjadi 13 kali sejak september 2019. Itu menandai adanya instrusi magma baru.
“Dampak lontarannya berada di sekitar puncak, sehingga tidak membahayakan manusia di luar radius 3 km dari puncak Merapi,” kata dia.
Masyarakat diminta mengantisipasi bahaya albu vulkanik jika terjadi hujan abu. Berdasarkan penjelasan WHO sampai saat ini belum ada bukti bahwa abu vulkanik bisa menghancurkan atau mematikan virus Civid-19.