“Ditambah lagi, di beberapa titik air sungai tersebut masih digunakan untuk keperluan warga sehari-hari mulai dari mandi hingga mencuci”, ungkapnya.
Sementara itu, Pemerintah Kalurahan Siraman mengaku sudah mendengar adanya keluhan dari warga setempat tersebut. Pihaknya juga berupaya memanggil para pengusaha pabrik tahu dan memberikan teguran atas tindakan yang mereka lakukan.
Menurut Lurah setempat Damiyo mengatakan, sejumlah pabrik nekat membuang limbah kesungai dengan alasan saluran IPAL yang dibangun tahun 2007 lalu sudah tidak mampu menampung limbah yang ada.