Bambang berharap, produktifitas ubi kayu di petani bisa ditingkatkan dengan teknologi pemupukan individu terhadap ubi kayu dan pembumbunan/ngrimpu agar umbi lebih bisa berkembang.
“Dari hasil ubinan diatas 20 ton/ha umbi basah di beberapa kapanewon , kami optimis dengan luas panen sekitar 456.816 ha akan dicapai produksi ubi kayu menyentuh 900.000 ton ubi kayu basah, bahkan mungkin bisa mencapai 1 juta ton seperti di tahun 2016. Dengan harga di pasaran mencapai Rp 1.000,- per kg umbi basah sehingga sumbangan produksi ubi kayu terhadap PDRB Kabupaten Gunungkidul sangat berarti,” tutup Bambang (ERTi)