Seolah gayung tersambut, perlahan 30 orang berkeinginan bergabung dan terbentuklah pengelola.
“Alhamdulillah sekarang banyak dikunjungi,” ucapnya.
Hartoyo menambahkan, saat ini omset dagang mereka mencapai Rp 700.000 (tujuh ratus ribu) perhari bahkan ketika ramai hingga mencapai Rp 1 juta.
Lebih lanjut, Hartoyo berharap apa yang ia rintis mampu membawa dampak positif bagi warga sekitar.
“Harapan saya, angka kemiskinan di wilayah ini jauh berkurang dibanding sebelumnya,” tandasnya. (Hery)