Sumur itu, menurutnya merupakan bantuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
“Tapi setelah dibangun malah tak bisa dimanfaatkan warga secara maksimal, karena tidak ada jaringan pipa ke rumah-rumah warga,” jelas Tugiyono yang juga menjabat sebagai Ketua RT setempat.
Menurutnya, jaringan pipa yang ada saat ini merupakan proyek PDAM Tirta Handayani Gunungkidul. Padahal, Tugiyono mengklaim, dari sumur bor itu justru terdapat potensi air yang melimpah.
Lantaran kebutuhan sehari-hari sudah terpenuhi PDAM, Tugiyono berkeinginan, air dari sumur bor tersebut diarahkan ke lahan pertanian warga, sehingga lahan warga tak lagi mengandalkan tadah hujan.
“Mayoritas warga di sini kan bekerja sebagai petani. Jika sumur bor dimaksimalkan tentu bisa mengangkat potensi pertanian yang ada,” pungkasnya. (Hery)