Senada dengan Toni, Pemangku Adat setempat, Djro Gede Dwijo Triman menyampaikan, tradisi bersih dusun atau rasulan Dusun Bendo harus tetap eksis dilaksanakan dalam situasi apapun, mengingat saat ini suasana berbeda dengan tahun sebelumnya, dalam pelaksanaan pentas Tayub penonton dibatasi hanya untuk kalangan warga sendiri.
“Itu murni ketidaktahuan kami, jadi bukan maksud kami melarang media untuk melakukan peliputan berita. Adapun kemarin pihak kami menanyakan terkait surat tugas, hal tersebut untuk antisipasi kami meskipun ternyata hal ini kami kurang pas, karena secara jujur kami tidak memahami tentang pers,” ungkap Triman.
Sementara itu Panewu, Kapanewon Ngawen, Slamet Winarno mengungkapkan, atas peristiwa yang telah terjadi diharapkan menjadi pembelajaran bagi semua pihak.