“Sosialisasi ke masyarakat juga perlu dilakukan, terutama pada mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana,” ujar Agus.
Sedang sumber dana, dikatakan Agus, BPBD Gunungkidul masih tetap mengandalkan anggaran rutin. Anggaran tersebut rencananya akan digunakan untuk penanganan evakuasi, logistik, hingga peralatan.
Terpisah, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sapto Wibowo menyampaikan, bahwa anggaran tersebut disiapkan sejak awal 2020. Ia memaparkan, guna penanganan darurat sejumlah Rp 120 juta telah disiapkan.