Menristek Tanam Pohon Nyamplung di Gunungkidul

oleh -262 views
Menristek menandai pesatnya kemajuan teknologi energi baru terbarukan dengan menanam pohon nyamplung.

GUNUNGKIDUL-Menristek Prof. Bambang Brodjonegoro melakukan kunjungan kerja ke Gunungkidul di dua lokasi sekaligus. Sebelum ke LIPI Gadung Menristen mengunjungi Baron Technopark (BTP). Di Parangracuk, usai menyimak paparan BTP, Menristek menandai pesatnya kemajuan teknologi energi baru terbarukan dengan menanam pohon nyamplung.

“Di BTP Kepala Menristek sekaligus Kepala Badan Riset. Dan Inovasi Nasional (BRIN) disuguhi paparan, bahwa Sejak tahun 2010, BPPT mengembangkan Baron Techno Park (BTP) sebagai pusat R & D dan pengujian serta pelatihan teknologi energi baru terbarukan,” tulis siaran pers, Jum’at 18/12/20.

Baron Techno Park yang terletak di Pantai Parang Racuk, Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul tersebut sejak 2010 dikembangkan menjadi pusat R & D dan pengujian serta pelatihan teknologi energi baru terbarukan.

Di auditorium BTP dijelaskan, untuk lebih meningkatkan Kemanfaatan atas sarana dan prasarana yang ada, Baron Technopark juga dijadikan sebagai wahana dan obyek kunjungan wisata IPTEK.

Pengembangan pusat riset mendapat dukungan pemerintah Gunungkidul melalui Perda Tata Ruang Kawasan Kabupaten Gunungkidul tahun 2011–2030.

Kawasan Baron dipilih karena mempunyai banyak potensi SDA terbarukan seperti tenaga surya, bayu, biomasa, serta energi laut yang besar.

Kondisi cuaca dan geologis mirip dengan daerah terpencil dan pulau-pulau kecil di Indonesia yang mempunyai keterbatasan akses energi fosil, dan Yogyakarta merupakan kota pendidkan dan wisata, sehingga dapat menarik aktifitas para perekayasa, akademisi serta wisatawan minat khusus (Eduwisata).

Di samping itu, BTP mempunyai aksesibilitas yang baik dan dekat dengan obyek-obyek wisata di Gunungkidul dan Yogyakarta.

Secara umum BTP, telah memberikan banyak kontribusi pada pengembangan dan pemanfaatan serta pengujian teknologi energi baru dan terbarukan.

Kerjasama riset banyak dilakukan dengan Lembaga riset dalam dan luar negeri, diantaranya dengan Mitsubishi Research Instute (MRI) Jepang, Kyudenko, Birumen Kagoshima untuk mengembangkan PLT angin berkecepatan rendah.

Selebihnya BTP juga melahirkan 1 orang lulus D3, 5 orang sarjana S1. Dua diantaranya Universitas di Luar Negeri (Universitas Murdock Australia dan Universitan Sun Yat Sen Taiwan) serta 1 orang S2 dari UGM.

Sebagai sarana diseminasi Iptek, tulis rilis tersebut, BTP juga dimanfaatkan oleh para pelajar SMK dan mahasiswa untuk melakukan kerja praktek lapangan serta kunjungan wisata edukasi para pelajar dari tingkat SD hingga SMA.

Potensi pengembangan BTP ke depan sangat besar, saat ini BPPT sedang membahas kerjasama baru dengan pemerintah Jepang dan perusahaan Jepang guna memanfaatkan BTP untuk R & D memproduksi Hidrogen dari air laut menggunakan Pembangkit listrik tenaga surya serta mengembangkan Pembangkit Listrik Fuel cell. BPPT & Pemerintah Jepang serta perusahaan Otomotif juga sedang berencana untuk menggunakan kawasan BTP sebagai tempat untuk melakukan pengujian baterai dan mobil listrik.

“Walaupun tidak secara resmi dinyatakan sebagai obyek wisata, namun kunjungan wisata edukasi masyarakat cukup tinggi yaitu mencapai 20 ribuan pertahun,” pungkas rilis BTP. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.