Jakarta – DPP PEKAT Indonesia Bersatu melalui Ketua Infokom Lisman Hasibuan menyampaikan adanya temuan data tentang dugaan manipulasi dalam sistem pembayaran kontrak-kontrak induk kepada anak usaha dan cucunya BUMN dengan cara double bayar.
“Kami telah mengumpulkan puluhan data-data valid beberapa modus di Kementrian BUMN dan kroninya yang diduga kuat telah merugikan negara ratusan triliun. Salah satu contoh modus yang akan kita bongkar habis, pertama sehubungan dengan temuan adanya Invoice Dobel Bayar oleh Induk BUMN kepada anak Perusahaannya,” ungkap Lisman.
Hal ini katanya, berakibat potensi kerugian lebih dari 20 triliun telanjang bulat di depan mata, modusnya Invoice-invoicr tersebut digunakan lagi untuk membobol Bank Himbara.