Katanya, persoalan Papua terletak di pengelolaan kekuasaan yang ada di Papua. Dimana saat ini yang menjadi Bupati dan Walikota, serta Gubernur di Provinsi Papua dan Papua Barat adalah merupakan putra-putra terbaik Tanah Papua.
“Mereka (red-pejabat) menjadi pemimpin formal tersebut, berasal dari penugasan Partai Politik.
Namun, saat ini partai politik dalam mendistribusikan pemimpin-pemimpin tersebut tidak mengontrol kekuasaan yang di berikan. Sehingga para pemimpin-pemimpin tersebut tidak berkerja dengan baik untuk kepentingan Bangsa dan Negara di Tanah Papua.
“Tanah Papua terus menjadi daerah konflik, bahkan bukan hanya itu Papua juga menjadi daerah termiskin di Indonesia. Padahal Tanah Papua terkenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah.
Kalau kekayaan alam tersebut dikelola dengan baik, maka rakyat Papua akan lebih sejahtera,” tandas HYU.