Sementara, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menyampaikan, pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen memiliki tantangan yang cukup tinggi. Karena tetap harus menjaga daerah heritage dan kelestarian lingkungan, trase yang melewati potensi gempa, sungai lahar dingin hingga wilayah mata air yang harus dijaga.
“Dalam membangun jalan tol ini kita harus cepat, tapi juga tetap harus menjaga kualitas atau mutu, memastikan keselamatan konstruksi hingga menggunakan produk-produk dalam negeri. Kita percaya pembangunan jalan tol ini dapat meningkatkan peran kota Yogyakarta sebagai hub perkembangan ekonomi di Jawa bagian Selatan,” tutur Hedy.
Direktur Utama PT JJB Oemi Vierta Moerdika menjelaskan, dalam pembangunannya, jalan tol Yogyakarta-Bawen dibagi menjadi 6 seksi, yaitu seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo sepanjang 8,25 Km, seksi 2 Banyurejo- Borobudur sepanjang 15,26 Km, seksi 3 Borobudur-Magelang sepanjang 8,08 Km, seksi 4 Magelang- Temanggung sepanjang 16,46 Km, seksi 5 Temanggung-Ambarawa sepanjang 22,56 Km dan seksi 6 Ambarawa-Bawen sepanjang 5,21 Km.