Hal ini, kata dia, menyesuaikan dengan rencana alokasi dana pembebasan lahan dari pemerintah serta menimbang kondisi medan yang berupa perbukitan sehingga harus dilakukan pembangunan tunnel atau terowongan sepanjang 500 meter di seksi 5.
“Menindaklanjuti arahan menteri PUPR terkait aspek menjaga kelestarian lingkungan hidup, maka pada seksi 5 kami membangun konstruksi tunnel atau terowongan yang menembus wilayah perbukitan, berlokasi di STA 20+300 s.d STA 20+800. Tidak hanya itu, kami juga membangun konstruksi elevated sepanjang 4,4 Km di atas selokan Mataram yang merupakan cagar budaya Yogyakarta,” tutup Oemi.
Jalan tol Yogyakarta-Bawen tergabung dalam proyek strategis nasional untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan infrastruktur.