Sembiring menegaskan, saat ini tidak ada operasi TNI yang dilakukan di wilayah Paro yang mengancam membunuh masyarakat dan membuat masyarakat takut dan lari keluar dari Paro.
“Semua itu tidak benar. Jika ada pihak-pihak yang menyatakan seperti itu, maka itu adalah upaya provokasi gerombolan KST dan simpatisannya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, selama kepemimpinan Bupati ini, juga tidak ada yang namanya pemerkosaan dan pembunuhan masyarakat sipil. Jadi jika ada kelompok-kelompok yang menyatakan hal tersebut, maka itulah upaya provokasi dan memutar balikkan fakta.