Sampai saat ini, kata Dwi, Puskesmas 1 Semin masih merawat sejumlah 14 pasien yang sebagian besar terdiri dari perempuan, lansia dan anak anak.
“Karena kapasitas ruangan di Puskesmas Semin 1 tidak memadai maka sebagian kami rujuk ke beberapa Puskesmas maupun Rumah Sakit lain,” imbuhnya.
Sedangkan, sampel bahan makanan yang diambil dari gudangan seperti Kenikir, kecambah, dan kacang itu dibawa ke laboratorium guna mengetahui sebabnya dari bacteriologi atau kimia.
“Sampai saat ini kami masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan apa yang menjadi penyebab keracunan masal tersebut,” tutupnya. (Suryono)