Presiden Jokowi mengajak pers untuk terus meneguhkan jati diri sebagai sumber informasi yang akurat, mengedukasi masyarakat, melakukan kontrol sosial, serta memberi kritik yang konstruktif.
Ketika pemerintah aktif membangun well informed society, tandas Presiden, hendaknya tidak terburu-buru dianggap sebagai sebuah kampanye atau pencitraan.
“Itu adalah bagian dari upaya untuk membentuk masyarakat yang sadar informasi,” tegas Presiden.
Dia berharap, media menjadi amplifier terhadap informasi pembangunan, termasuk kekurangan yang harus dibenahi bersama-sama.