SEMARANG | Acong (37), penambal ban yang mangkal di Pantura, Jalan Raya Tugu – Kota Semarang nekad membakar ban bekas, (13/06). Acong tidak khawatir, bahwa api bisa menjilat pengguna jalan. Dia mengaku hal tersebut dilakukan seminggu sekali.
“Udah biasa, kalau tidak saya bakar, bengkel saya penuh ban bekas dan kumuh,” ujarnya kalem.
Tindakan Acong sebenarnya sangat berbahaya, manakala truk tangki melintas fakta menunjukkan, karena hembusan angin, kobaran api sesekali mengarah ke jalan raya, kawasan Industri Wijayakusuma.
Memang, Acong tiap hari cukup sibuk melayani truk, bis, juga kendaraan lain. Dia mengaku tidak punya gudang untuk menimbun ban bekas.