Kita masih mencoba cara lain, siapa tahu masih ada celah lidah kita yang tidak sariawan. Siapa tahu masih ada sisi lain dari makanan yang kita konsumsi, yang tidak pedas. Kita masih pada level ‘siapa tahu’.
Level yang penuh spekulasi, yang sebenarnya ada banyak kendala jika kita mencobanya.
Level ‘siapa tahu’ sebaiknya tidak lagi dijadikan arena coba-coba. Mumpung dipenjara, saya bikin buku, siapa tahu buku ini laku keras dan punya ratting bagus. Masih juga kita memakai ‘siapa tahu’, padahal untuk mengembangkan sebuah karya seni – seperti syair musik cantik yang dulu pernah merajai negeri kita, ia tidak berpikir dalam tataran ‘siapa tahu’.
Ia sudah yakin bahwa warna musik semacam inilah yang disukai masyarakat pop kita.